Cara memilih oli yang tepat untuk mobil
Cara memilih oli yang tepat untuk mobil anda
Bicara soal oli mobil, kami yakin
banyak sekali yang masih dilanda dilema atau mungkin malah lebih parah lagi
yakni “Bingung Memilih Oli”.
Wajar saja jika montir mania bingung
ketika dihadapkan pada keadaan dimana anda harus memilih oli dengan benar.
Lihat saja merk oli yang saat ini tengah beredar di pasaran, ada begitu banyak
pilihan yang menawarkan kelebihannya masing-masing. Mulai dari yang murah
hingga yang paling mahal pun juga ikut memberikan kebimbangan. Oli mahal belum
tentu baik, sementara oli murah mungkin saja memang murahan.
Ketika anda mencoba untuk
menanyakannya pada mekanik biasanya mereka hanya asal tunjuk pada oli yang
paling mahal. Bukan karena menganggap bahwa itu adalah oli yang terbaik
melainkan karena itu memang ketetapan di tempat mekanik itu bekerja. Anda
tambah bingung ? Tunggu dulu, montir mania perlu tahu bahwa kesalahan dalam
memilih oli justru dapat beresiko pada mobil montir mania lho. Mulai dari
kinerjanya yang menjadi kurang optimal hingga yang lebih parah yakni cepat
rusak.
1.
Kenali karakter kendaraan anda
Yang harus dipahami pertama kali
adalah spesifikasi mesin kendaraan serta lingkungan dimana mayoritas anda
berkendaraan (suhu, kelembaban udara, debu, dsbnya). Anda akan menemukan
seputar teknologi mesin dan jenis oli yang cocok dari buku manual. Jangan
khawatir pada merk, karena selama spesifikasinya dapat diterima oleh mesin
mobil maka anda sudah benar dalam pemilihan oli.
2.
Perhatikan tingkat kekentalan
Tingkat kekentalan pelumas yang juga
disebut “Viskosity-Grade” adalah ukuran kekentalan dan kemampuan pelumas untuk
mengalir pada temperatur tertentu. Kode pengenal oli adalah berupa huruf SAE
yang merupakan singkatan dari Society of Automotive Engineers. Selanjutnya
angka yang mengikuti dibelakangnya, menunjukan tingkatan kekentalan oli
tersebut. Sedangkan huruf W yang terdapat dibelakangnya angka awal, merupakan
singkatan dari Winter. SAE 15W-50, berarti oli tersebut memiliki tingkat
kekentalan SAE 10 untuk kondisi suhu dingin dan SAE 50 pada kondisi suhu panas.
Dengan kondisi seperti ini, oli akan
memberikan perlindungan optimal saat mesin start pada kondisi ekstrim
sekalipun. Sementara itu dalam kondisi panas normal, idealnya oli akan bekerja
pada kisaran angka kekentalan 40-50 menurut standar SAE. Mobil-mobil masa kini,
terutama yang sudah ada embel-embel VVT, VVTi dan sejenisnya. Minimum
menggunakan oli dengan kekentalan 10/40 atau 5/30. Mesin-mesin seperti itu
tidak cocok jika dipasangkan dengan oli berkekentalan 20/50 atau yang lebih
kental.
3.
Perhatikan juga kualitas dari oli melalui kode API (American Petrolium
Institute)
Contoh API: SL, Kode S (Spark)
menandakan pelumas mesin untuk bensin. Kode huruf kedua menunjukan nilai
kualitas oli, semakin mendekati huruf Z mutu oli semakin baik dalam melapisi
komponen dengan lapisan film dan semakin cocok dengan kebutuhan mesin modern.
API SM khusus untuk mobil-mobil beteknologi baru dirancang untuk memberikan
kontrol endapan temperatur tinggi yang lebih baik.
Untuk generasi sebelumnya, misalkan
mobil keluaran 2004 ke bawah, dianjurkan pakai kode SL. Lalu ada kode SJ untuk
2001 ke bawah. Huruf ”W” yang terdapat di belakang angka awal, adalah singkatan
dari ”Winter”. Misalnya SAE 15W-50, berarti oli tersebut memiliki tingkat
kekentalan SAE 15 untuk kondisi suhu dingin dan SAE 50 pada kondisi suhu panas.
Dengan kondisi seperti ini, oli akan
memberikan perlindungan optimal saat mesin start pada kondisi ekstrim
sekalipun. Karena itulah, sangat penting untuk memahami mobil dan keadaan yang
ada di sekitar anda selama berkendara.
4.
Oli Synthetic atau Oli Mineral ?
Oli synthetic biasanya disarankan
untuk mesin-mesin berteknologi terbaru (turbo, supercharger, DOHC, dan
lainnya), membutuhkan pelumasan lebih baik, di mana celah antar logam lebih
sempit atau presisi. Hanya oli synthetic yang bisa melapisi dan mengalir
sempurna. Semua oli baik mineral maupun synthetic sama-sama ada standar APInya
namun ada keunggulan oli synthetic dibandingkan oli mineral yaitu lebih stabil
pada temperatur tinggi (less volatile) sehingga kadar penguapan rendah.
Juga mengontrol/mencegah terjadinya
endapan karbon pada mesin, sirkulasi lebih lancar pada waktu start pagi
hari/cuaca dingin. Melumasi dan melapisi metal lebih baik dan mencegah terjadi
gesekan antar logam yang berakibat kerusakan mesin. Selain itu, tahan terhadap
perubahan/oksidasi sehingga lebih ekonomis dan efisien. Mengurangi terjadinya
gesekan, meningkatkan tenaga dan mesin lebih dingin serta mengandung ditergen
yang lebih baik untuk membersihkan mesin dari kerak.
Sedangkan synthetic biasanya
disarankan untuk mesin-mesin berteknologi terbaru ( Turbo, supercharger, dohc,
dsbnya) yang juga membutuhkan pelumasan yang lebih baik (racing) dimana antara
celah part/logam lebih kecil/sempit/presisi. Dimana hanya oli synthetic yang
bisa melapisi dan mengalir sempurna. Jadi untuk mesin yang diproduksi tahun
2001 keatas disarankan sudah menggunakan oli yang bertipe synthetic (campuran
dengan mineral oli) atau fully-synthetic.
Semoga beberapa tips di atas dapat
memberikan anda pencerahan mengenai pelumas apa yang paling cocok dengan mobil
anda.
No comments: